Ini adalah kisahku. Menaruhhati diam-diam pada seorang lelaki taat yang selalu
membuat hari-hariku menjadi indah dan berwarna. Sayangnya, sama sekali tak ada
keberanian yang aku tunjukkan untuk mengungkapkan rasa itu.
Aku selalu merasa puas dengan apa yang kulakukan. Melihatnya dari jauh dan
mendoakannya selama tiga menit dalam malam panjangku.
"Tiga menit dalam empat tahun. Bukankah itu waktu yang lama? Tidak, itu
bukan waktu yang lama, tetapi waktu yang tepat bagi-Nya untuk mempersatukan aku
dengan lelaki yang kucintai diam-diam."
Aku masih menyimpan rasaku diam-diam kepadanya. Hingga tahun kedua aku bisa
melihatnya tampak semakin dewasa. Sedangkan aku masih saja takut-takut
melihatnya.
Namun, kau tahu satu yang pasti? Aku masih mendoakannya dalam malam-malam
panjangku. Tiga menit untuknya.
Kubisikkan diam dan dalam. Sungguh, ketaatannya pada agama membuatku sangat
tertarik padanya.
Satu lagi yang pasti, aku berharap semoga ia belum berpasangan dengan wanita
manapun.
Kini, sudah tahun keempat aku melihatnya.
Tak pernah ada tegur sapa di antara kita, kecuali sapaan senyum jika saling
berpapasan.
Sungguh, aku selalu deg-degan setiap kali mendapatkan senyuman yang kurasa maut
itu.
Hingga, ia datang dengan wajah berseri, menyampaikan satu niatan besar dalam
hidupnya. Saat itu, usai sholat dhuhur, aku tengah melipat mukena, tak
menyadari kehadirannya sama sekali.
"Aku ingin kau menjadi makmumku."
Bengong. Ya, ekspresiku saat itu hanya bengong,kaget,campur tak percaya.
Kau tahu betapa menegangkannya dilamar dalam keadaan tak siap. Lalu, sejurus
kemudian ia mengangguk mantap seraya tersenyum lebar.
"Aku percaya dan yakin, kau bisa menjadi ibu dari anak-anakku kelak."
Ya ALLAH... aku benar-benar speechless mendengarnya. Bayangkan saja, doa tiga
menitku ternyata dikabulkan.
Tiga menit dalam empat tahun. Bukankah itu waktu yang lama? Tidak, itu bukan
waktu yang lama, tetapi waktu yang tepat bagi-Nya untuk mempersatukan aku dengan
lelaki yang kucintai diam-diam.
Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan manfaat...
Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum
Aamiin Ya Rabbal'alamin.
0 komentar:
Posting Komentar