Disusun oleh Raden Alviyan Jayadiars.
Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup
dengan lingkungan atau dengan cara hidupnya sehingga dapat terus mempertahankan
kehadirannya.
Aerob : sifat makhluk hidup yang untuk hidupnya
membutuhkan oksigen.
Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat
menyebabkan penggumpalan sel-sel darah merah yang tipe aglutinogennya
berlawanan.
Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas
dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar
untuk penggolongan darah pada manusia.
Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada
ganggang biru bersel tunggal.
Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara
tekanan osmosis darah.
Ametabola : Kelompok serangga yang tidak mengalami
metamorphosis.
Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal
dari bahan organic karena aktivitas mikroorganisme.
Ampula : Bagian ujung dari kaki tabung Achinodermata.
Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan
jaringan dalam tubuh makhluk hidup.
Anteridium : Alat reproduksi jantan pada jamur
Ascomycotyna.
Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung
dari gametofit.
Apomiksis : Perkembangbiakan tanpa pembuahan yang
meliputi apogamic, apospori, parthenogenesis.
Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak
melalui mikrofil.
Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk
piringan terbuka atau seperti cangkir pada jamur Ascomycetes tertentu.
Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan
dari sumber karbon yang sederhana.
Arkegonium :Alat reproduksi betina pada Jamur
Ascomycotina.
Bakteri : Jasad-jasad renik bersel tunggal, termasuk
golongan prokariotik.
Balantidiosis : Gangguan pada perut berupa diare yang
disebabkan oleh Balantidium Coli.
Basidiokarp : Tubuh buah jamur Basidiomycetes yang
mengandung basidium (basidiocarp).
Basidium : Sel pengahasil spora yang merupakan ciri
khas kelas Basidiomycetes, basidium mempunyai jumlah spora yang pasti (misalnya
empat) yang disebut Basidiospora.
Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk
hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoology,
botani, dan mikrobiologi.
Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki
tipe struktur vegetasi dominan.
Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang
tersimpam atau berat kering tubuh organic.
Bivalvia : Istilah lain untuk Pelecypoda yang berarti
dua buah cangkang pipih yang setangkup.
Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales,
yaitu jamur-jamur yang bertubuh lunak, berdaging, dan berbentuk payung terbuka.
Beberapa jenis cendawan ada yang bias dimakan (jamur merang) dan ada yang
beracun (mushroom, toadstool).
Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan
cumi-cumi, kepalanya berkembang sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas
tentakel-tentakel yang selalu bergerak.
Dikariotik : Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung
dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya
kariogami.
Diplokokus : Sepasang kokus yang berdempetan.
Dorsal : Bagian atas/belakang atau permukaan atas.
Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan
timbal balik anatara makhluk hidup dan lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan
komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan
perubahan susunan peralihan populasi.
Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena
pemisahan bagian ujung sel induk; Proses pemisahan tersebut disebut abstriksi;
Dijumpai pada Phycomycetes.
Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak
paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis.
Epiteka : Cangkang diatomyang terletak di bagian
atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam).
Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap
oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari
bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru.
Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat
pada jasad renik dan spora kembara.
Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan
cahaya sebagai sumber energy dan CO2 sebagai sumber karbon untuk membentuk
cadangan makanan.
Fungi Imperfecti : Kelompok jamur yang mempunyai
bentuk-bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya;
Umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes.
Gametangium : Organ tubuh jamur yang didalamnya
terbentuk gamet; bila gamet yang dibentuk, seluruh isi gametangium itu
berfungsi sebagai gamet.
Ganggang : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa
berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri atas satu sel, tetapi
kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filament; umumnya
merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds).
Gastrodermis : Sel –sel yang melapisi gastrosol pada
Coelenterata.
Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi
untuk pencernaan.
Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang
mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut hati, berfungsi untuk reproduksi
aseksual.
Gemmule : Tunas internal yang dihasilkan menjelang
musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.
Habitat : Tempat hidup suatu makhluk hidup.
Hemolimfa : Sebutan untuk darah pada Atrhropoda.
Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan
(testis) dan organ kelamin betina (ovarium) terdapat pada satu makhluk hidup.
Heterokista : Sel berdinding tebal pada beberapa jenis
Cyanobacteria berbentuk filament dan berfungsi sebagai temapt pengikatan
nitrogen.
Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora
yang ukurannya tidak sama.
Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya
berupa senyawa organic dari organisme lain.
Hipoteka : Dinding sel bagian bawah (bagian kotak) pada
diatom.
Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur.
Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan
oleh lintah dan pacet.
Homospora/Isospora : Tumbuhan yang menghasilkan satu
jenis spora berukuran sama.
Houstoria : Hifa pada jamur yang dapat menembus sel
inang.
Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap
penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Introduksi Spesies :Suatu upaya mendatangkan spesies
asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies local.
Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki
fungsi yang khusus.
Jaring-jaring makanan : Hubungan makan dan dimakan
dalam suatu ekosistem yang sangat kompleks, saling berkaitan dan bercabang.
Kapsid : Selubung protein pada virus.
Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid.
Kapsul : Lapisan diluar dinding sel.
Kascing : Sisa pencernaan cacing tanah yang tampak
seperti gundukan padapermukaan tanah.
Kelisera : Alat sengat pada Arachnoidea, misalnya
laba-laba.
Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia
untuk mensintetis makanannya.
Kista : Bentuk tidak aktif Ptrotozoa tertentu untuk
mempertahankan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan.
Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan diri.
Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil
untuk fotosintesis.
Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil
untuk proses fotosintesis yang berada tepat dibawah membran plasma pada
bakteri.
Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel
Coelenterata.
Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera.
Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu
spesies diuntungkan sedangkan spesies lain tidak diuntungkan, juga tidak
dirugikan.
Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada
suatu wilayah yang memiliki kebutuhan hidup yang sama.
Kompetisi intraspesifik : Interaksi kompetisi antar
individu dalam populasi.
Komunitas : Populasi-populasi dari berbagai jenis
organism yang berinteraksi pada suatu tempat tertentu.
Konidiofor : Hifa generative pendukung konidia.
Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung
konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui
kontak langsung berupa jembatan antara dua sel bakteri.
Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa
organic atau membuat makanannya sendiri.
Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun
sejati.
Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan
berdasarkan dua alternative (biner).
Laminarin : Cadangan makanan pada ganggang cokelat.
Lentera Aristoteles : Alat pemakan yang khas pada
Echinoidea bertubuh bulat, berupa suatu “tembolok” kompleks yang berfungsi
untuk menggiling makanan.
Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari
Porifera.
Lichen : Jamur dan ganggang hijau biru atau ganggang
hijau yang hidup bersama saling menguntungkan.
Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang
yang tidak segera pecah tetapi mengalami masa laten.
Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel
inang pecah dengan cepat.
Mandreporit : Lempengan berpori pada cakram pusat di
bagian dorsal tubuh Asteroidea.
Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran
relative besar.
Medusa : Bentuk seperti paying dari Coelenterata yang
dapat berenang.
Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina).
Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang
menghasilkan makrospora.
Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium.
Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah
merah manusia.
Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm.
Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang
terdapat diantara ectoderm dan mesoderm.
Metagenesis : Pergiliran keturunan antara generasi
sporofit dan generasi gametofit.
Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh
Insecta saat berkembang dari muda menjadi dewasa.
Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang
hidup bersama dan saling menguntungkan.
Mikrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran
kecil dan menyerupai sisik.
Mikrospora : Spora berukuran kecil (spora jantan).
Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan
mikrospora.
Miselium : Jalinan hifa.
Miradisium : Larva basilica yang keluar dari telur
Trematoda.
Mutualisme : Kehidupan bersama dua spesies dan saling
menguntungkan.
Nefridia : saluran ekskresi dari Annelida.
Nefrostom : Corong bersilia dalam saluran ekskresi
Annelida.
Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya
kotoran.
Nematokis : Kapsul penyengat pada sel knidosit di
tentakel Colenterata.
Niche (relung) : Kekhasan fungsi suatu individu atau
populasi dalam ekosistem.
Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot.
Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan
selubung protein pada virus.
Ookinet : Zigot plasmodium.
Oogonium : Alat perkembangbiakan yang menghasilkan
gamet betina.
Opistosoma : Bagian abdomen pada laba-laba.
Oskulum : Lubang keluar pada tubuh porifera.
Ostium : Pori-pori pada tubuh porifera.
Ovum : Sel kelamin betina.
Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala
Polychaeta.
Paramilon : Cadangan makanan yang menyerupai zat tepung
pada Euglenoid.
Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh
Polychaeta.
Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism
lain dan mengambil makanan dari orgnisme yang ditumpangi (inang).
Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu
spesies diuntungkan, sementara spesies lain dirugikan.
Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan.
Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui
fertilisasi.
Pediselaria : Modifikasi bentuk duri seperti catut pada
Asteroida.
Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga
sel bersifat lentur.
Pembelahan biner : cara reproduksi aseksual dengan
pembelahan satu sel menjadi dua.
Pembuahan (fertilisasi) : Terjadinya persatuan atau
perkawinan sel kelamin jantan (spermatozoid) dengan sel kelamin betina (sel
telur).
Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala
putik.
Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang
menyusun dinding sel Eubacteria.
Peristomium : Segmen pertama pada Polychaeta yang
mengelilingi mulut.
Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel
bakteri yang berfungsi sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi dan
sebagai pelekat antar-sel bakteri.
Pinakosit : Sel-sel pada lapisan luar tubuh Porifera.
Pinula : Cabang-cabang kecil dari lengan Crinoidea.
Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan
berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik tersebut pada suatu
waktu.
Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem.
Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan
energy dari seluruh organism di tingkat trofik tertentu pada suatu waktu.
Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat
trofik.
Pirenoid : Struktur pada kloroplas ganggang yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Planula : Larva basilica dari Coelenterata.
Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang
dapat menggabungkan atau memisahkan diri dengan kromosom.
Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang
diwariskan.
Polutan : Makhluk hidup, zat, energy, atau komponen
penyebab pencemaran.
Populasi : Kumpulan individu dari organisme sejenis
yang hidup dan berkembang biak pada suatu tempat tertentu.
Polip : Bentuk Coelenterata yang seperti vas bunga dan
tidak dapat berpindah tempat.
Predator : Organisme yang memakan organisme lain.
Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan
energy dalam suatu ekosistem.
Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya
matahari menjadi energy kimia dalam bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh
orgaisme autotrof.
Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia
mengubah bahan organic menjadi simpanan energy kimia baru, oleh organism
heterotrof.
Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau
membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
Proglotid : Bagian tubuh cacing pita yang masing-masing
mengandung system organ termasuk organ reproduksi yang bersifat hermafrodit.
Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki
membrane inti.
Prostomium : Darah kepala pada Polychaeta.
Protalus (protalium) : Gametofit berbentuk hati pada
tumbuhan paku.
Protonefridia : Saluran ekskresi pada Turbellaria.
Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari
perkecambahan spora pada lumut.
Pseudoselomata : Rongga tubuh semu.
Pseudohifa : Hifa semu pada reproduksi aseksual
Ascomycota.
Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang,
terdapat pada Mollusca.
Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari
organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk
urutan dan arah tertentu.
Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang
lepas atau terpisah menjadi individu baru yang lengkap.
Redia : Larva Trematoda dalam tubuh siput yang
merupakan pertumbuhan lanjutan dari sporokis.
Red tide : Air laut di pinggiran pantai yang berwarna
merah kecoklatan akibat melimpahnya ganggang api pada musim tertentu.
Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan
berfungsi dalam sintesis protein.
Rizoid : Filamen seperti akar.
Rizom : Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah.
Rostelum : Alat pengait pada Cestoda.
Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari
sisa-sisa organism atau produk organism lain.
Senositik : Sel atau hifa yang banyak mengandung inti.
Sel api : Sel dari system ekskresi pada Turbellaria.
Selom : Rongga tubuh pada metazoa.
Selomata : Hewan ayng memiliki rongga tubuh.
Septa : Sekat antar-hifa.
Serkaria : Larva basilia Trematoda yang keluar dari
tubuh siput dan merupakan pertumbuhan lanjutan dari redia.
Sesil : Keadaan tidak berpindah tempat.
Seta : Rambut kaku pada parapodia Polychaeta atau
permukaan tubuh Oligochaeta.
Sikonoid : Hidup bersama antara dua jenis organisme
yang berbeda.
Silia : Rambut getar yang berfungsi sebagai alat gerak.
Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme
yang berbeda.
Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga
tubuh Echinodermata, yang berfungsi untuk mengatur pergerakan kaki ambulakral.
Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada
lintah) yang dipertahankan oleh tekanan dari cairan di dalam tubuhnya.
Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri
dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan dua tali saraf yang memanjang dan
bercabang-cabang melintang seperti tangga tali.
Sitostoma : Mulut sel pada Paramaecium.
Skoleks : Bagian kepala dari Cestoda.
Soliter : Hidup sendiri.
Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada
sporofil.
Spermatozoid : Sel kelamin jantan.
Spesies pionir : Organisme pertama yang mengkoloni
daerah suksesi.
Spigot : Lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau
kelenjar benang abdomen pada Arachnoidea.
Spikula : Alat berbentuk kait pada cacing jantan yang
berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma sat
kawin.
Spirakel : Lubang respirasi pada Arthropoda.
Spongosol : Rongga tubuh pada Porifera.
Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang
berfungsi mendukung sporangium.
Sporangiospora : Spora aseksual yang dihasilkan dalam
sporangium.
Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora.
Sporofil : Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora.
Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora.
Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium.
Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Stolon : Hifa yang tumbuh mendatar di atas substrat.
Sterigma : Tonjolan pada ujung basidium.
Stratosfer : Lapisan atmosfer yang memiliki lapisan
ozon.
Strobilasi : Pelepasan Proglotid dari tubuh inang
utama.
Strobilus : Kumpulan sprorofil yang membentuk struktur
kerucut pada ujung tunas fertile tumbuhan paku, dan juga istilah untuk bagian
leher pada Cestoda.
Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan
antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri dari tingkat-tingkat
trofik.
Suksesi : Perubahan secara bertahap pada struktur
komunitas.
Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi.
Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi
makhluk hidup.
Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa
yang terdapat di sekitar mulut Coelenterata.
Thallophyta : Tumbuhan yang belum dapat dibedakan
antara bagian akar, batang dan daun.
Tingkat trofik : Kumpulan berbagai organism dengan
sumber makanan tertentu.
Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan.
Tropofil : Daun tumbuhan paku yang tidak menghasilkan
spora.
Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri
ke bakteri lainnya dengan perantar organism lain,yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan
mengubah sifat sel.
Trikogin : Saluran penghubung antara anteridium dan
askogonium.
Trikokis : Alat pada Ciliata yang berfungsi untuk
pertahanan diri dari musuh.
Triplobastik : Hewan yang memiliki tiga lapisan lembaga
yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm.
Tundra alpin : Tundra yang berada di puncak gunung.
Tundra arktik : Tundra yang berada di daerah kutub.
Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang
dilemahkan dengan tujuan merangsang pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh
penerima vaksin.
Vakuola kontraktif : Vakuola yang berfungsi untuk
mengeluarkan cairan.
Vakuola makanan : Vakuola yang berfungsi untuk mencerna
makanan.
Varietas : Keanekaragaman gen dalam satu jenis makhluk
hidupyang menimbulkan variasi.
Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral
dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan.
Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga
digunakan sebagi istilah untuk spora yang dibentuk oleh zigot pada ganggang.
Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat
bergerak.
*Kamus ini tidak sepenuhnya memuat istilah-istilah biologi
dengan lengkap.
© 2009 R Alviyan J